Kebun Raya Bogor tak hanya
dikunjungi pelancong yang ingin melihat koleksi ribuan jenis flora.
Namun ada sebagian kecil pengunjung yang punya tujuan lain. Yakni ziarah
ke makam Eyang Ratu Galuh. Letaknya di salah satu sudut Kebun Raya
Bogor.
Kebun Raya Bogor dibangun atas gagasan seorang Belanda
bernama Reindwart pada 18 Mei 1817. la adalah seorang ahli pertamanan
dan pengamat anggrek. Mulanya, Reindwart meng¬anggap Bogor sebagai
tempat yang tepat untuk mendirikan sebuah taman kota dengan ukuran cukup
luas. Alasan Reinwardt memilih kota Bogor untuk hutan kota ini memang
tidak salah.
Dengan dikelilingi gunung hijau, udara sejuk dan
curah hujan yang cukup tinggi, Bogor memang sangat memungkinkan untuk
mempunyai sebuah hutan kota. Kebun Raya Bogor termasuk kawa¬san
pembudidayaan aneka jenis flora yang usianya cukup tua di dunia. Di
balik keindahannya, tak banyak orang tahu jika di kebun seluas 87 hektar
ini ternyata terdapat situs sebuah kerajaan yang sampai saat ini masih
sangat misterius.
Memang, kebanyakan orang yang datang ke Kebun
Raya Bogor, hanya sekedar untuk rekreasi dan melepas penat dari
rutinitas kerja sehari-hari. Akan tetapi, hanya sedikit yang tahu bila
di kebun yang angker ini ternyata terdapat makam Ratu Galuh, raja besar
yang sangat berpengaruh ketika kerajaan Galuh Pakuan masih berdiri kokoh
pada zamannya.
Kejadian aneh
Menurut Abdurahman (45),
juru kunci makam Ratu Galuh, banyak orang hilir mudik di Kebun Raya,
bahkan di sekitar makam Ratu Galuh itu sendiri. Mereka tak menyadari
jika tempat yang mereka pijak adalah wilayah keramat dari kerajaan Galuh
Pakuan. Mereka hura-hura, pacaran, bahkan buang air kecil di sembarang
tempat. Belum lagi perlakuan semberono lainnya.
Abdurahman
menceritakan, pernah salah seorang pengujung tiba-tiba jatuh tak
sadarkan diri dan ketika siuman suaranya berubah. Kebun Raya Bogor
memang bukan tempat sembarangan. Kawasan itu masih dinaungi karomah
Eyang Ratu Galuh. "Ternyata dia kemasukan dedemit penjaga jembatan
gantung,” kata Abdurrahman.
Memang banyak pengunjung mengalami
kejadian aneh yang sulit diterima oleh akal sehat. Beberapa waktu lalu,
dua orang muda-mudi sedang asyik bercumbu di bawah pohon waru besar.
Sang pria pamit untuk buang air kecil, namun ketika kembali ia tak
menemukan kekasihnya. Bahkan setelah ditunggu berjam-jam sang kekasih
itu tak pula kunjung datang. Karena putus asa, lelaki yang bernama
Abidin itu langsung pulang.
Esok harinya, dengan keluarganya dan
keluarga pacarnya ia kembali mencari-cari ke setiap pelosok kebun
tersebut. Hasilnya tetap nihil, bahkan saat itu aparat keamanan Kebun
Raya pun ikut membantu mencari gadis yang hilang tadi. Sayang, hingga
hari menjelang sore sang gadisNtetap tidak diketahui di mana rimbanya.
Lalu seorang aparat keamana berinisiatif minta bantuan juru kunci makam
Ratu Galuh. Setelah diselidiki sang juru kunci, gadis yang sebut saja
bernama Nita itu, ternyata masih ada di sekitar Kebun Raya.
Dari
hasil komunikasi juru kunci dengan makhluk gaib penghuni Kebun Raya
diketahui, ternyata Abidin dan Nita, beberapa saat sebelum Nita
menghilang keduanya sempat melakukan perbuatan tidak senonoh. Mereka
sempat melakukan hubungam layaknya suami isteri. Dengan sangat menyesal,
Abidin mengakui segala perbuatannya. Melalui proses yang cukup rumit,
akhirnya juru kunci pun mempersilahkan mereka kembali.
"Jika
penghuni gaib itu, mengampuni perlakuan kalian, Nita akan kembali besok
sore. Namun jika tidak Nita akan menjadi budak di alam gaib," tutur
Abdurahman.
Kebun Raya Bogor memang menyimpan sejuta misteri,
beberapa tempat angker di sana masih dihuni makhluk halus sebagai tempat
tinggal mereka.
Syukur, nasib Nita masih beruntung. Setelah
empat hari raib ia kembali terlihat di areal Kebun Raya. Namun kondisi
Nita saat itu sangat mengkhawatirkan, ia seperti orang kehilangan akal.
Tertawa cekikian seperti kuntilanak dan kadang menangis tersedu seperti
orang sakit hati. Akhirnya Nita dikembalikan pada keluarganya.
Jangan sembrono
Abdurahman menyarankan agar pengunjung Kebun Raya tidak sembrono dan
jangan sekali-kali berlaku tidak senonoh. Kalaupun kelakuan tak senonoh
itu tidak diketahui orang lain, namun hal itu tetap diketahui makhluk
halus penghuni Kebun Raya ini. "Kebun ini dibangun sebagai tempat
rekreasi dan istirahat keluarga. Kalau pun mau pacaran silahkan, tapi
jangan kelewatan," tuturnya.
Masih menurut penuturan Abdurahman,
kerajaan makhluk halus penghuni Kebun Raya Bogor khususnya dan seluruh
kota Bogor umumnya sebenarnya terpusat di makam Ratu Galuh. Dalam
sejarah tak tertulis Kerajaan Galuh Pakuan, Ratu Galuh dipercaya sebagai
permaisuri Eyang Prabu Siliwangi. Sayang, tak secuilpun catatan
tersimpan yang dapat membuktikan eksistensi Ratu Galuh sebagai isteri
Sang Prabu Siliwangi. Bahkan keberadaan sang prabu sendiri masih menjadi
pertanyaan di masyarakat. Namun demikian toh masyarakat Jawa Barat
(Sunda-Red.) tetap mengakui eksisteni Prabu Siliwangi sebagai raja dan
cikal bakal nenek moyang mereka.
Bahkan, beberapa kalangan
spiritualis meyakini, Kebun Raya Bogor semula adalah Taman Sipatahunan,
Taman Sari dari kerajaan Galuh Pakuan. Seiring dengan hancurnya kerajaan
itu, mereka seakan ingin meninggalkan bukti kepada para penerusnya,
bahwa di tanah itu pernah ada suatu kerajaan yang besar dan berjaya.
Oleh karena itu jangan heran, jika pada bulan-bulan tertentu banyak para
sepuh yang datang ke Kebun Raya Bogor untuk mengambil air Sipatahunan,
air kehidupan yang diyakini hanya keluar sekali dalam setahun.
0 komentar:
Posting Komentar